warga Aceh timur Tempati Rumah Titak Layak huni{LTLH}
Aceh Timur — Aminah Syafi'i (64) warga
ampong seuneubok pidie kecamatan Pureulak, Kabupaten Aceh Timur, membutuhkan uluran tangan dermawan, pasalnya rumah yang di tempati olehnya bersama suami dan sibuah hati sudah tidak layak untuk di huni, Senin (7/2019).
Bekerja sebagaipembuat batu-bata Ismail Ali (69) suami dari Aminah meraih penghasilan 1 juta perbulannya. Ekonomi keluarganya dalam keadaan pas-pasan.
"Jangankan membangun rumah, untuk makan sehari-hari saja kami sudah kesusahan," Ujar Aminah sembari menyapu air mata.
Di usia senjanya ia juga menghidupi dua buah hati yakni, zulfahmi (15) dan Hamdani (18), keduanya harus berhenti sekolah di sebabkan oleh tidak adanya biaya dari keluarga.
"Anak kami juga harus putus sekolah, karena tidak ada biaya,"kata Aminah.
Sehari-harinya Zulfahmi terkadang ikut membantu ayahnya menjadi kuli batu-bata, untuk menambah pendapat keluarga.
Aminah dan Ismail yang sudah Lansia kini harus meratapi perihnya hidup, kehidupan sejahtera tidak lagi berpihak kepadanya.
Sepucuk harapan di genggam olehnya setelah mendengar kabar gembira yang di informasikan oleh keuchik gampong setempat bahwa ia akan mendapatkan bantuan rumah rehap.
" Sebelumnya sudah lama yang mengambil gambar rumah untuk di data dan di berikan bantuan, namun sejak Damai Aceh 2004 hingga sekarang kami belum menerima bantuan tersebut, " katanya.
Ia juga mengatakan bahwa rumah rehab akan di buat setelah Idul Fitri 1440 H atau setelah lebaran tahun 2019 kemarin, namun angin segar tersebut tak kunjung di rasakan Aminah dan keluarga.
"Kadang saya sedih saat ada orang yang datang foto rumah untuk di berikan bantuan, tapi dengan harapan kami bisa memiliki rumah yang layak, kami selalu izinkan" Ujarnya lagi sambil menyapu air mata.
Di kehidupannya yang Lansia ia sangat mengharapkan bantuan dermawan oleh sebab rumah yang di tempatinya sudah tidak layak huni.
Aceh Timur — Aminah Syafi'i (64) warga
ampong seuneubok pidie kecamatan Pureulak, Kabupaten Aceh Timur, membutuhkan uluran tangan dermawan, pasalnya rumah yang di tempati olehnya bersama suami dan sibuah hati sudah tidak layak untuk di huni, Senin (7/2019).
Bekerja sebagaipembuat batu-bata Ismail Ali (69) suami dari Aminah meraih penghasilan 1 juta perbulannya. Ekonomi keluarganya dalam keadaan pas-pasan.
"Jangankan membangun rumah, untuk makan sehari-hari saja kami sudah kesusahan," Ujar Aminah sembari menyapu air mata.
Di usia senjanya ia juga menghidupi dua buah hati yakni, zulfahmi (15) dan Hamdani (18), keduanya harus berhenti sekolah di sebabkan oleh tidak adanya biaya dari keluarga.
"Anak kami juga harus putus sekolah, karena tidak ada biaya,"kata Aminah.
Sehari-harinya Zulfahmi terkadang ikut membantu ayahnya menjadi kuli batu-bata, untuk menambah pendapat keluarga.
Aminah dan Ismail yang sudah Lansia kini harus meratapi perihnya hidup, kehidupan sejahtera tidak lagi berpihak kepadanya.
Sepucuk harapan di genggam olehnya setelah mendengar kabar gembira yang di informasikan oleh keuchik gampong setempat bahwa ia akan mendapatkan bantuan rumah rehap.
" Sebelumnya sudah lama yang mengambil gambar rumah untuk di data dan di berikan bantuan, namun sejak Damai Aceh 2004 hingga sekarang kami belum menerima bantuan tersebut, " katanya.
Ia juga mengatakan bahwa rumah rehab akan di buat setelah Idul Fitri 1440 H atau setelah lebaran tahun 2019 kemarin, namun angin segar tersebut tak kunjung di rasakan Aminah dan keluarga.
"Kadang saya sedih saat ada orang yang datang foto rumah untuk di berikan bantuan, tapi dengan harapan kami bisa memiliki rumah yang layak, kami selalu izinkan" Ujarnya lagi sambil menyapu air mata.
Di kehidupannya yang Lansia ia sangat mengharapkan bantuan dermawan oleh sebab rumah yang di tempatinya sudah tidak layak huni.