Kondisi Makam Pahlawan Nasional Cut Mutia Luput dari Perhatian Pemkab Aceh Utara
ACEH UTARA, Sabtu (08/08/2020) suaraindonesia-news.com – Miris, melihat kondisi makam Pahlawan Nasional Coet Nyak Meutia yang terletak di kawasan hutan lindung Gunung Lipeh Ujong Krueng Keureutoe Kecamatan Pirak Timu Kabupaten Aceh Utara, jasa perjuangan nya sampai gugur di medan pertempuran dalam melawan penjajah Belanda untuk sebuah pengorbanan terhadap tanah air dan masa depan bangsa.
Beberapa hari lagi Rakyat Indonesia akan memperingati HUT RI ke 75 tepat nya tanggal 17 agustus 2020, salah satu tujuan nya adalah untuk bersyukur atas nikmat kemerdekaan dan mengenang jasa pahlawan yang gugur dan syahid dalam medan pertempuran melawan pasukan serdadu penjajah baik Belanda dan Jepang.
Namun betapa prihatin besar nya pengorbanan putra-putri Indonesia yang rela dan ikhlas berjuang dengan gagah dan berani di medan tempur menghadapi penjajah tapi tak sebanding dengan penghargaan dan kemuliaan di berikan oleh negara atas kebesaran nama nya sebagai “Pahlawan Nasional”.
Hal ini dapat dilihat dari kondisi makam Pahlawan Nasional Coet Nyak Meutia, yang sangat memprihatinkan, tanpa pemugaran dan perhatian dari pihak manapun termasuk Pemerintah.
Coet Nyak Meutia ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional 1964, beliau gugur pada 24 oktober 1910 dan pernah diabadikan dalam pecahan uang kertas Rp 1,000 pada tahun 2016.
Tokoh Masyarakat Aceh Utara, Muhammad Yunus, sangat menyesalkan pihak pemerintah yang terkesan tak menghargai jasa Coet Nyak Meutia, padahal pengorbanan dan jasa nya sangat besar dalam berjuang melawan penjajah.
“Pemerintah Kabupaten Aceh Utara terkesan tutup mata terhadap jasa pahlawan, bukti nya kondisi makam Coet Nyak Mutia luput dari perhatian Pemerintah, khusus nya Pemerintah Aceh Utara,” ujar Muhammad Yunus dengan nada kesal.
Padahal kata Yunus, makam Coet Nyak Meutia sebagai bukti dan situs sejarah nasional, kenapa tidak ada perhatian, kemana Dinas Kebudayaan dan Pendidikan.
“Jangan berbicara peduli dan mengenang jasa pahlawan di acara seremonial belaka, tapi bukti kongkritnya mana,” sergah M.Yunus.
“Jika Pemerintah tidak mampu dan tidak ada biaya untuk membangun makam dan jalan ke sana, kami masyarakat siap kumpul koin untuk menyumbangkan kepada Pemerintah untuk bangun makam pahlawan nasional,” tutup nya.